Tips Menemani Suami Sekolah di Amerika

Tips Menemani Suami Sekolah di Amerika - Assalamualaikum.wr.wb

Alhamdulillahirabbal'alamin kali ini saya ingin berbagi tips untuk ibu ibu yang akan menemani suami sekolah di luar negeri khususnya Amerika. Sebagai seorang istri dari seorang mahasiswa  tidaklah mudah terlebih lagi jika harus meninggalkan negara asal yang sangat jauh jaraknya. Tentu membutuhkan persiapan yang matang, agar segala sesuatunya berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Ini ada beberapa tips dari pengalaman saya setelah kurang lebih setahun menemani suami saya sekolah di Ohio, Columbus. Sebagai informasi saya juga memiliki bayi yang sekarang berumur 21 bulan. Tips ini saya tulis sebagai bahan sharing dengan ibu ibu yang akan menemani suaminya sekolah di Luar Negeri dan semoga ini bermanfaat.

Di depan student family housing Ohio State University


1. Pelajari mengenai sistem kesehatan negara tujuan
Seperti yang kita tau bahwa sistem kesehatan tiap negara berbeda-beda, apalagi negara maju. Kebanyakan negara maju menerapkan aturan bahwa setiap anak harus mendapatkan vaksin. Jadi pastikan anak kita sudah divaksin sebelum berangkat tapi ini tergantung negara tujuan. Juga pelajari bagaimana sistem pembayaran dalam mengunakan fasilitas kesehatan di negara tujuan. Pastikan apakah beasiswa suami kita menanggung asuransi kesehatan keluarga atau tidak. Jika tidak maka cari opsi lain cara pembayaran fasilitas kesehatan. Kalau di Ohio sini ada public health itu seperti puskesmas kalau di Indonesia jadi bayarnya tergantung pendatan keluarga, kita bisa dapat diskon dan bisa gratis alias tidak bayar sama sekali. Kami memvaksin anak kami di public health dan kemarin kami vaksin hanya membayar $11 saja. Kalau di rumah sakit kita  bisa menggunakan bantuan dengan melampirkan financial assistance tapi saya juga kurang paham mengenai financial assistance ini karena yang mengurus hal administrasi seperti ini biasanya suami saya

2. Pelajari riwayat kesehatan keluarga
Sebelum berangkat ke negara tujuan ada baiknya pelajari dulu riwayat kesehatan keluarga anda terutama masalah alergi. Alergi makanan, alergi suhu, alergi hewan dan alergi tumbuhan. Dengan mengetahui riwayat alergi kelurga nanti kita bisa tahu apa yang harus kita lakukan jika alergi itu muncul. Dari pengalaman saya di sini memiliki 4 musim beda dengan di Indonesia dan pada musim summer saya mengalami alergi serbuk bunga yang membuat kepala saya sakit sekali seperti dipukul-pukul dan saya sudah khawatir, saya kira saya terkena penyakit yang berbahaya Alhamdulillah setelah diperiksa hanya alergi serbuk bunga, dan alergi ini bisa berbeda reaksi pada tiap orang. Selama disini juga saya baru tahu anak saya alergi dingin dan kata dokter dia terkena eczema. Saat pertama kali tahu bahwa anak saya terkena eczema, saya sangat panik karena tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Kemudian saya browsing di internet, bertanya ke dokter dan alhamdulillah saat ini anak saya sudah lebih baik keadaannya.

3. Bekali diri dengan ilmu memasak
Hidup jauh dari negara asal memaksa kita untuk bisa memasak makanan tanah kelahiran karena lidah kita tidak bisa bohong bahwa makanan tanah kelahiranlah yang sesuai selera kita. Tapi tak perlu khawatir, saat ini banyak media sosial yang dapat kita manfaatkan seperti cookpad dan juga instagram. Sudah banyak ibu ibu hebat mendokumentasikan resep masakan mereka disana. Kalau untuk bahan makanan Indonesia, ibu ibu bisa beli di Asian grocery, insyaAllah disana ada.

4. Harus sabar dan ikhlas
Nah ini juga harus dipersiapkan, as a wife of student in aboard tidaklah mudah. Suami kita harus giat belajar agar lulus tepat waktu dan segera kembali ke Indonesia. Tekanan kuliah yang berat terkadang membuat mereka  tidak bisa membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi kita harus ikhlas dan ikut mendukung suami kita karena itu merupakan salah satu ladang amal. Kalau suami kita sukses dan bisa membangun bangsa berarti kita juga ikut serta dalam membangun bangsa :)

5. Cari kegiatan yang menyenangkan
Salah satu kegiatan yang menyenangkan dan bisa saya lakukan adalah menulis, dan juga saya suka mengikuti halaqoh karena itu sangat bagus untuk mengembalikan semangat saya yang kadang menurun. Dengan halaqoh saya juga bisa berbagi cerita dengan teman-teman lain yang mengalami nasib yang sama. Untuk ibu ibu yang biasa halaqoh di Indonesia tidak perlu khawatir karena di sini juga ada halaqoh ibu ibu Indonesia tapi via teleconference. Karena jaraknya yang sangat jauh antara yang satu dengan yang lain jadi halaqohnya diadakan via teleconference. InsyaAllah meskipun jauh dari Indonesia kita tetap bisa merasakan persaudaraan di Tanah rantau.

   Sekian tips dari saya, sebenarnya tips ini pernah saya unggah di youtube channel saya di sini,

  
tapi saya tulis kembali diblog agar penjelasan yang disampaikan dapat dimengerti. Semoga ini bermanfaat untuk ibu ibu yang siap menemani suami sekolah di luar negeri.

Salam, Ohio Feb 2018

You May Also Like

1 comments