Menjadi Ibu yang terpenting adalah Ridhonya Allah

Menjadi Ibu yang terpenting adalah Ridhonya Allah - Bismillahhirrahmannirrahim

Pernahkah kita sebagai seorang ibu merasa capek, bosan, lelah dengan kegiatan yang itu itu aja. Kadang pernah berfikir ini kok gak ada habisnya, repeat lagi repeat lagi. Saya rasa semua ibu pasti pernah mengalami itu tapi kita juga gak pernah berfikir untuk meninggalkan itu semuakan! Aktivitas mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Mulai dari urusan dapur, urusan anak, urusan rumah dan lain lain yang berulang dari hari ke hari. Tapi kita menjalaninya sampai bahkan kita bisa melewati rasa takut yang dulu kita pikir kita tidak akan bisa melewatinya seperti melahirkan, iyakan. Kita juga bakal jadi strong banget walaupun sakit, yang dipikiran cuma anak. Dulu saya pas single sakit radang tenggorokan itu bisa berhari-hari gak bisa nelan, gak bisa ngomong tapi pas udah punya anak itu cuma terjadi semalam. Kayak ada sesuatu didalam diri kita yang mendorong kita untuk sembuh lebih cepat, untuk bekerja dalam waktu yang cepat, untuk bisa ini itu sendiri yang penting anak sehat, anteng, ceria dan bahagia :)

pict form picture qoute.com



It's oke ibuk ibuk jika kita merasa capek, it's oke jika kita beristirahat sejenak tapi jangan pernah kita menyerah dan ingin keluar dari lingkaran itu. Jika kita tua nanti itulah yang paling kita rindukan. Seperti menggendong anak agar dia tertidur, memandikan anak, uyel uyel anak, inget senyumnya pas main, aaaah bikin hati senengkan dan percayalah apa yang kita lakukan itu tidak akan sia-sia. Anak kita pasti bisa merasakan kasih sayang yang kita beri, bisa merasakan lelahnya kita bekerja untuk dia, bisa memahami isi hati kita walau kita tak bersuara.

Seperti Siti Hajar yang lari bolak-balik bukit safa dan marwa mencari air untuk diberikan pada anaknya Nabi Ismail yang kehausan dan kelaparan. Sementara Nabi Ibrahim suami Siti Hajar harus pergi karena perintah Allah. Namun Siti Hajar tetap sabar dan meyakini bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan dirinya dan anaknya. Ketika ditinggal di lembah Mekkah yang gersang, Siti Hajar hanya membawa sedikit bekal. Setelah beberapa hari, bekal mereka telah habis. Nabi Ismail menangis kehausan dan kelaparan. Siti Hajar menjadi cemas. Kemudian, ia berlari kecil menuju ke bukit Safa berharap ada sesuatu yang dapat dimakan atau diminum. Akan tetapi, dia tidak menemukannya. Kemudian dari bukit Safa, Siti Hajar melihat bayangan air yang mengalir di atas bukit Marwah.Siti Hajar berlari ke tempat itu. Namun ternyata, tiada air di tempat itu. Siti Hajar kembali ke bukit Safa kemudian ke bukit Marwah. Siti  Hajar hilir mudik dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali karena tidak tahan melihat anaknya kehausan. Setelah itu, Siti Hajar berdoa agar Allah merahmati anaknya. Doanya dikabulkan oleh Allah. Ketika Nabi Ismail menghentak-hentakkan kakinya ke tanah, tiba-tiba memancar air dari dalam tanah, tepat di bawah kakinya. Siti Hajar sangat senang, ia mengambil air tersebut lalu disuapkan ke mulut Nabi Ismail. Itulah air Zam-Zam yang dianggap suci. Air zam-zam tidak pernah kering hingga saat ini.

Luar biasakan pengorbanan seorang ibu. Siti Hajar saja rela bolak balik berharap ada air yang bisa ia berikan pada anaknya, namun apakah siti hajar menemukannya? Tidak. Tapi karena keikhlasan Siti Hajar, Allah berikan dengan jalan lain melalui anaknya Nabi Ismail saat Nabi Ismail menghentak-hentakkan kakinya ke tanah. Seperti itulah pengorbanan seorang ibu. Kita hanya mengharapkan anak kita sholeh/sholeha, taat kepada Allah, sehat, dan selalu dalam lindungan Allah :)

Jadi ketika kita merasa lelah coba kita ingat kembali cerita Siti Hajar dan Nabi Ismail. Semoga kita bisa istiqomah ya ibuk ibuk. Menjalankan semua perintah Allah sebaik mungkin, mendidik dan menjaga anak kita sebaik mungkin hanya satu untuk mendapatkan Ridho Allah. Dan kita gak perlu membanding-bandingkan kita dan anak kita dengan orang lain yang penting lakukan tugas kita dengan baik, hanya untuk Ridhonya Allah


Selamat Berjuang Ibu-Ibu Hebat 
Every mommy is a special mommy
ohio, with love

You May Also Like

0 comments