• Home
  • About
  • Contact
Powered by Blogger.
instagram youtube

a part of Anisa



Hari ke 2 di Washington DC masih di guyur hujan, tapi alhamdulillah nggak begitu deras. Menurut itinerary yang udah kita susun hari ini rencananya kita mau ke US Capital, Smithsonian National Air And Space Museum dan ke National Mall tapi karena ternyata jarak National Mall dari 2 lokasi lain yang akan kita tuju itu jauh banget jadi kita ganti yang semula National Mall dengan Smithsonian National Museum Of Natural History. Sebenarnya semua tujuan yang akan kami tuju selama di DC itu berada di satu lokasi cuma lokasinya itu luas banget jadi kalau di habiskan dalam waktu sehari bakal kecapean dan juga kami bawa toodler, kasihan kalau semisal nanti malah nggak menikmati. Jam 9 pagi kita udah berangkat dari hotel. Kita memutuskan bawa mobil ke lokasi yang akan kita tuju di bandingkan pakai kendaraan umum karena setelah dihitung-hitung biaya parkir dan biaya menggunakan kendaraan umum nggak beda jauh selain itu dengan bawa mobil kami bisa bawa banyak barang seperti stroller dan gendongan. Setelah browsing-browsing mengenai tempat parkir akhirnya kita dapat tempat parkir yang nggak terlalu jauh dan harganya lumayan murah di antara yang lain yaitu Pacific Place. Jadi tempat parkirnya itu gabung sama gedung perkantoran. Bagian bawah sebagai parkiran, bagian atas sebagai digunakan sebagai kantor. Karena DC merupakan ibu kota negara Amerika jadi nyari parkir di DC gampang-gampang susah. Kalau mau parkir di daerah yang strategis dekat dengan banyak lokasi wisata tarifnya juga bakal sangat mahal. Kemarin kita kena biaya parkir $25 selama seharian dari jam 9 pagi sampai dengan jam 7 sore. Dari parkiran kita langsung jalan kaki menuju US Capital lalu dari US Capital ke Smithsonian National Air And Space Museum kemudian makan siang sebentar lanjut lagi ke Smithsonian National Museum Of Natural History.

US Capital

US Capital merupakan kantor lembaga legislatif nya Amerika. Gedungnya bagus, berwarna putih dan memiliki halaman yang luas. Saat kami tiba di sana banyak turis asing yang sedang tour. Meskipun gerimis tidak membuat pengunjung sepi. Tapi kita cuma foto-foto sebentar aja di US Capital ini karena takut hujan semakin deras dan kami terjebak di US Capital. Akhirnya setelah mengambil gambar beberapa kali kita lanjutkan ke Smithsonian National Air And Space Museum.


Bagian belakang US Capital


Smithsonian National Air And Space Museum

Smithsonian National Air And Space Museum merupakan museum udara dan luar angkasa. Di museum tersebut terdapat koleksi artefak penerbangan dan ruang angkasa terbesar di dunia. Banyak miniatur pesawat, roket, juga sekilas tentang kehidupan astronaut di luar angakasa. Saat kami datang itu udah banyak banget pengunjung yang antri, padahal museumnya belum buka dan itu hari senin dan ternyata museum ini merupakan museum terfavorit kalau berkunjung ke DC. Sebagian besar pengunjung adalah anak anak yang di dampingi oleh orang tuanya, selain koleksi artefak juga menjadi wisata edukasi karena banyak memberikan interaksi yang dapat menambah pengetahuan bagi pengunjung.




Para pengunjung di Smithsonan  National Air and Space Museum





Salah satu koleksi baju astronot



Pesawat zaman dulu
Berharap bisa bawa pulang satu ya daffa :p


Tapi saat di museum ini susah banget nemuin tempat untuk istirahat. Jadi pas daffa ngantuk dan mau breastfeeding saya sempat kesulitan nyari tempat duduk tapi alhamdulillah akhirnya dapat. Kurang lebih 3 jam kita d museum ini karena udah siang kita putuskan untuk mencari makan siang di restoran halal di sekitar museum. Ada banyak beberapa pilihan tapi kita pilih ke Merzi Halal Restaurant.

Merzi Halal Restaurant

Setelah keliling museum, perut mulai keroncongan akhirnya kita cari restoran halal yang ada menu nasinya hehe maklum orang indonesia banget. Setelah kita browsing ketemulah Merzi Restaurant yang jaraknya 1,3 miles dan bisa di tempuh dengan jalan kaki sekitar 13 menit. Saat itu cuaca masih gerimis jadi kita pakai payung sama mantel hujan yang baru kita beli di museum. Lumayan juga jalan ke restoran ini kita jadi bisa keliling Kota DC dan dapet spot foto yang bagus. Kotanya rame orang-orang berpakaian rapi khas pekerja kantoran gitu. Akhirnya setelah jalan 13 menitan kita nyampe di restaurannya.
Washington DC

Our lunch at Merzi Halal Restaurant

Di Merzi Restaurant ini kita bisa pilih mau karbonya apa, proteinnya apa, dan sayuran yang mau kita makan apa. Untuk karbonya ada nasi dan kacang-kacangan. Proteinnya ada daging sapi, daging kambing, ayam juga tahu buat yang vegetarian. Sayurannya bermacam-macam ada slada, kentang, kol ungu, peas, timun dan jagung. Nah saya pesen nasi, ayam, dan sayurannya di campur semua sedangkan pak suami pesen nasi, kambing dan sayurannya di campur juga. Daffa kita belikan samosa sama naan (makanan kayak tortilla tapi lebih tebal) karena takut dia nggak doyan nasi eh taunya dia doyan hehe. Habis itu kita langsung ke Smithsonian National Museum Of Natural History.

Smithsonian National Museum Of Natural History

Smithsonian National Museum Of Natural History ini merupakan museum yang di dedikasikan untuk menginapirasi rasa ingin tahu, penemuan dan belajar tentang alam melalui penelitian. Intinya tentang alam, apa yang ada di alam dan bagaimana alam itu dari dulu sampai saat ini.  Di museum ini isinya banyak banget, mulai dari nenek moyang manusia, dinosaurus, kehidupan di laut, bebatuan, serangga dan masih banyak lagi. Menarik untuk anak-anak karena mereka bisa mengenal banyak hewan. Museum ini juga merupakan museum yang paling sering di kunjungi oleh turis jika berkunjung ke DC. Oya semua museum yang saya ceritakan itu masuknya free alias gratis makanya bisa rame bangetkan.




Icon of Smithsonian National Museum of Natural History


Pengunjung di Smithsonian National Museum of Natural History

Salah satu koleksi bebatuan yang berkilau


Nah abis dari ketiga tempat itu tadi kita jalan jalan di lapangannya sambil foto-foto, padahal waktu itu dingin banget tapi tetep rame. Setelah puas foto-foto akhirnya kita balik lagi deh ke  parkiran dan kita putuskan balik ke hotel untuk istirahat.





Bersambung . . .
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

"you are precious in every way, the sunshine in my day, the joy in my soul and the love of my live"

Hello my 2 years old boy. Sudah 2 tahun ya nak. Ndak terasa ya nak udah banyak yang kita lalui bersama dan sekarang umur daffa udah 2 tahun. Alhamdulillah pertumbuhan dan perkembangan daffa baik. Bunda sangat bersyukur kepada Allah SWT. Semoga ke depannya kita bisa lebih baik ya nak. Sama-sama belajar untuk lebih baik terutama dalam hal agama. Semoga daffa menjadi anak sholeh, taat dan patuh pada perintah Allah, cerdas, pintar dalam berkehidupan, mencontoh Rasulullah sebagai suri tauladan, dan bermanfaat untuk agama dan orang banyak.

Daffa, never forget that bunda and ayah always love you ❤
Ohio, April 2018
Share
Tweet
Pin
Share
No comments



Alhamdulillah kemarin kita berkesempatan mengunjungi Ibu Kota Amerika yaitu Washington DC. Persiapan trip ke DC ini udah lama kita persiapkan dan akhirnya bisa terealisasi. Tulisan trip ke DC ini bakalan panjang jadi akan saya tulis dalam beberapa bagian. Untuk trip DC bagian 1 ini saya akan menceritakan bagaimana persiapan kami trip dengan toddler berusia 2th dan hari pertama kami tiba di DC serta hotel tempat kami menginap. Kami berangkat dari Ohio menggunakan mobil dengan jarak tempuh 380 miles atau 611,5 km, kalau di Indonesia mungkin dari Yogyakarta ke Jakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 6,5 jam. Berangkat hari minggu pagi dan pulang hari selasa sore. Jadi kami di DC selama 3 hari 2 malam. Hari pertama tiba di DC pukul 6 sore dan saat itu DC sedang hujan jadi kita langsung ke hotel dan mau istirahat juga untuk jalan-jalan keesokan harinya.


Persiapan

Jauh-jauh hari pak suami udah booking mobil dan hotel. Kita nggak begitu suka trip yang dadakan hehe semuanya harus terencana karena ada toddler yang ikut jadi harus jelas mau kemana dan ngapain aja selama di DC. Itinerary juga pak suami yang bikin dan searching tapi tetep nanya ke saya dulu kalau saya oke maka akan masuk dalam daftar perjalanan. Tugas saya bagian konsumsi aja. Nyiapin perbekalan dan mau makan apa nanti selama di DC. Kita trip ala backpacker as a keluarga mahasiswa jadi saya udah masak rendang dan ayam serundeng buat perbekalan selama di DC. Kita makan di restoran hanya 1 kali sehari di DC yaitu pas makan siang. Kalau pagi dan malam kita makan di hotel. Sarapan pagi udah disediakan oleh hotel tapi jangan harap ada nasi goreng, bubur ayam dan teman-temannya, di hotel kita bisa sarapan ala amerika yaitu roti atau sereal ditambah buah-buahan. Untuk makan malam baru deh kita makan dari perbekalan yang kita bawa dari rumah.


Persiapan makanan

Untuk persiapan makanan selain rendang dan ayam serundeng kita juga bawa nasi dan telur rebus. Di hotel di sediakan kulkas dan microwave, jadi nasi, rendang, ayam serundeng dan telur rebus tadi ketika sampai di hotel kami masukkan ke dalam kulkas kalau mau makan tinggal dipanasin di microwave. Alhamdulillah nasi 3 hari nggak basi dimasukkin ke kulkas. Meskipun Daffa udah bisa makan seperti makanan orang dewasa tapi saya tetap bawa perbekalan lain untuk daffa karena takut kalau dia lagi nggak mau makan nasi jadi saya bawa waffle, roti tawar dan selai coklat, mac and cheese yang tinggal microwave juga susu kemasan, jus buah untuk anak-anak yang tinggal diminum sama buah-buahan kemasan. Bener aja saat traveling dia lebih doyan mac and cheese, cemilan sama buah-buahan kemasan dibanding nasi. Nggak lupa juga saya bawa indomie, kalau masih laper tengah malam tinggal bikin indomie dan dimakan sama telur rebus. Jadi kita bisa hemat banyak untuk urusan makanan karena udah bawa banyak perbekalan tadi.
perbekalan : nasi, rendang, ayam serundeng, dan telur rebus


Nah untuk mengurangi cuci mencuci peralatan makan di hotel saya bawa piring, sendok dan garpu sekali pakai jadi nggak ribet untuk cuci peralatan makan, tapi saya tetep bawa mangkok dan piring keramik masing-masing 1 buat manasin makanan di microwave. Bawaan jadi bakal banyak tapi karena kita nggak naik kendaraan umum jadi nggak masalah meskipun banyak bawaan. Hehe


Persiapan Pakaian

Sebelumnya saat akan berangkat saya ngecek weather forecast di DC untuk tanggal 15,16 dan 17 April. Tanggal 15 dan 16 emang bakal hujan tapi suhunya nggak begitu dingin dan untuk tanggal 17 cerah jadi saya cuma bawa jaket seadanya, nggak bawa jaket winter tapi daffa saya bawain 1 jaket tebel ternyata saat hari H dingin banget, suhunya lebih rendah dari weathers forcest waktu itu, bahkan yang tanggal 17 itu suhunya 6 C tapi real feelnya 3 C jadi dingin banget. Huhuhu pelajaran penting banget ini walaupun di weather forecastnya nggak bakal dingin atau hujan lebih baik antisipasi aja, nggak papa bawa barang banyak buat jaga-jaga daripada kedinginan atau kepanasan saat mau jalan-jalan.

Selain itu saya orangnya suka terorganisir jadi saat packing pakaian saya udah pisahin pakaian-pakaian untuk tiap hari. Jadi untuk hari senin pakai atasan dan bawahan apa juga jilbab dan kaos kaki yang mana begitu juga untuk daffa dan pak suami udah saya siapin untuk perharinya jadi pas mau jalan-jalan udah nggak pusing lagi mau pakai baju apa, plus untuk Daffa saya siapin juga 2 pakaian cadangan (atasan dan bawahan) karena toddler itu nggak bisa kita prediksi bakal ngapain dan bener aja pas diperjalanan daffa numpahin air jadi basah semua bajunya untung bawa pakaian cadangan jadi bisa langsung ganti. Pakaian cadangan ini usahakan selalu ada di diaper bag yang dibawa kemanapun bersama anak karena pengalaman saya itu sangat berguna sekali, bawa juga plastik kresek buat nyimpen baju yang kotor tadi.


Perlengakapan lain-lain

Untuk perlengkapan lain-lain jangan lupa obat-obatan. Apalagi yang punya alergi, usahakan obat alerginya selalu di bawa. Saya alergi serbuk bunga dan traveling di saat spring dimana bunga-bunga sedang bermekaran jadi saya selalu bawa obat alergi saya. Daffa juga alergi dingin jadi saya bawa lotion khusus untuk alerginya. Selain itu saya juga bawa obat penurun panas, bawa vitamin C, obat diare juga bawa minyak angin oles untuk jaga-jaga. Alhamdulillah kemarin saat traveling sehat dan yang diminum cuma obat alergi saya aja. Jangan lupa juga peralatan mandi, meskipun di hotel dikasih tapi saya tetep bawa sendiri karena rasanya nyaman aja pakai sabun atau shampo yang biasa kita pakai. Selain itu usahakan bawa payung atau rain coat saat traveling di saat spring ini karena kita nggak bakal tau akan hujan atau enggak. Kadang hujannya juga cuma sebentar satu atau 2 jam aja jadi mendingan dipersiapkan aja dan selalu di bawa.


Penginapan

Saat di DC kita nginep di hotel Days Inn Pentagon letaknya nggak di tengah Kota DC tapi jaraknya nggak terlalu jauh dari tempat-tempat yang bakal kita kunjungi. Days inn hotel ini termasuk hotel biasa nggak mewah tapi lumayanlah untuk kebersihan dan kenyamanannya walaupun microwave dan kulkasnya rada jadul tapi masih berfungsi dengan baik. Harga permalam untuk kamar yang kita sewa adalah $120 udah sama pajak yaa. Jadi nggak terlalu mahal dibanding hotel-hotel lain yang ada di tengah Kota DC. Kamarnya juga bersih dan parkirnya gampang.
hotel tempat kita menginap selama di DC

rapi dan bersih
kamar mandinya juga bersih


Selama perjalanan
Sebelum tragedy air tumpah :p


Kurang lebih 6 jam di mobil sama toddler alhamdulillah lancar meskipun ada insiden air tumpah jadi basah semua tapi alhamdulillah daffa nggak rewel, masih bisa dikondisikan juga dia nggak minta nonton jadi sepanjang jalan kita nyanyi-nyanyi aja sambil memperkenalkan daffa objek-objek yang baru dia liat seperti bukit, sungai, jembatan, matahari dan lain sebagainya. Daffa juga tidur di mobil selama beberapa jam jadi semuanya masih aman terkendali. Jujur awalnya saya juga deg-degan karena ini trip kedua daffa via darat sejak dia di Amerika sebelumnya kita udah pernah ke Kentucky tapi ini jaraknya lebih jauh dari Kentucky. Untuk bikin daffa tetap tenang selama di mobil saya udah siapkan cemilan yang dia suka dan jangan lupa bawa mainan favoritnya. Sampai di DC udah jam 6 sore dan kita belum sholat zuhur dan ashar (fyi zuhur di Amerika saat ini pukul 1:30 pm dan ashar pukul 5:17 pm) jadi kita putuskan untuk langsung ke hotel aja buat istirahat dan sholat. Besoknya baru kita jalan-jalan sesuai dengam ittinary yang udah kita buat.
sampai di DC di sambut hujan :)




Bersambung . . .
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Sudah 1 tahun 3 bulan saya tinggal di Columbus, Ohio sedangkan suami sudah 2,5 tahun. Tahun lalu di bulan Januari saya dijemput oleh suami dari Indonesia untuk pindah ke Ohio. Saat itu anak kami baru berusia 8 bulan. Jadi sebelumnya saya dan suami long distance marriage (LDM) selama kurang lebih 1,5 tahun. Saya belum bisa langsung mendampingi suami karena harus meyelesaikan pendidikan saya terlebih dahulu. Suami saya saat ini sedang menempuh pendidikan di The Ohio State University dan saat ini kami tinggal di family housing yang disediakan oleh kampus. Nama family housing ini adalah Buckeye Village atau yang biasa disingkat dengan BV.
Buckeye Village saat winter

Buckeye Village merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh kampus untuk mahasiswa berkeluarga yang berasal dari luar Columbus. Kebanyakan penghuni BV berasal dari Negara Cina, Pakistan, Korea Selatan, Mesir, Turki dan Indonesia tentunya. Terdapat kurang lebih 200 rumah dan 7 diantaranya dihuni oleh orang Indonesia.

Buckeye Village dibangun pada tahun 1948, awalnya perumahan ini dihuni oleh para veteran perang dunia II dan  kembali ke kampus untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Meskipun tergolong bangunan lama namun masih terlihat cukup kokoh walaupun tidak bisa dipungkiri terdapat keausan pada beberapa bagian bangunannya. 

Biaya sewa 1 unit rumah di Buckeye Village ini untuk yang 2 kamar adalah $675 perbulan sedangkan untuk yang 1 kamar biayanya adalah $525 perbulan, kami sendiri menyewa rumah yang 2 kamar. Selain itu kami masih dikenakan biaya listrik yang kurang lebih $30 perbulan sedangkan untuk air dan internet disediakan gratis oleh pihak kampus. Fasilitas yang kami peroleh antara lain wifi, fitness gratis, playground, lapangan basket, meja pingpong juga akses bus kampus yang mudah dijangkau. BV juga menyediakan tempat laundry. Laundry pakaian di Amerika berbeda dengan di Indonesia, di sini kita sendiri yang memasukkan bajunya ke mesin cuci dan mesin pengering jadi ibaratnya kita hanya sewa mesin cuci dan mesin pengeringnya saja. Untuk sekali mencuci baju kita harus membayar $1.5 dan untuk sekali mengeringkan kita harus membayar $1.25.
playground Buckeye Village saat winter


laundry room

Tetangga disini sangat ramah meskipun kami berasal dari daerah yang berbeda dan alhamdulillah sebagai seorang muslim kami tidak pernah mendapatkan diskriminasi. Lingkungan di sini juga sangat baik untuk anak-anak, karena mereka disediakan tempat bermain selain itu udara dan lingkungan sekitar bersih sehingga orang tua tidak khawatir jika anak-anak bermain diluar. BV juga sering mengadakan acara untuk menjalin hubungan antar warga. Acara tersebut antara lain sarapan bersama, piknik ditaman bersama, membuat layangan, menghias pumpkin dan lain sebagainya jadi tetap bisa bertegur sapa dan saling mengenal sesame warga BV.
Buckeye Village saat spring
Tapi mungkin Buckeye Village hanya akan menjadi kenangan di kemudian hari karena saat ini beberapa rumah di BV sudah dihancurkan untuk dibangun gedung olahraga kampus dan untuk jangka panjang kemungkinan semua rumah akan diruntuhkan. Saat ini pembangunan gedung olahraga sudah dilakukan secara bertahap begitu pula penghancuran rumah juga dilakukan secara bertahap dan menurut beberapa warga kemungkinan tahun 2019 semua rumah di BV akan dihancurkan. Kami sebagai warga BV tidak bias melakukan apa-apa karena ini sudah menjadi keputusan kampus dan kemungkinan akan dibangun family housing tapi kemungkinan biaya sewanya jauh lebih mahal dari biaya sewa BV saat ini. Semoga saat BV ini sudah dalam tahap penghancuran akhir, suami saya sudah menyelesaikan tugas belajarnya. Aamiin

Sekian informasi mengenai Buckeye Village yang merupakan salah satu family housing di Amerika. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang membaca terutama untuk yang berencana menemani suami sekolah ataupun kerja di Amerika.

Ohio, Maret 2018

Share
Tweet
Pin
Share
No comments




2 minggu lalu tepatnya tanggal 25 maret 2018 di Buckeye Village ada acara tukar pakaian dan mainan anak. Acara ini adalah acara rutin tahunan yang di adakan di area perumahan kami. Jadi saat ini saya sedang menemani suami sekolah di Ohio dan kami tinggal di perumahan kampus yang disediakan oleh The Ohio State University. Nama tempat tinggal kami ini adalah Buckeye Village atau yang biasa di singkat dengan BV. Di sini ada banyak keluarga mahasiswa dari berbagai negara. Ada Indonesia, Cina, Korea Selatan, Mesir, Pakistan dan Negara Amerika sendiri yang berasal dari luar Ohio-Columbus. Acara tukar pakaian dan mainan anak ini sebelumnya dicetuskan oleh salah satu penghuni BV dan akhirnya oleh petugas BV acara ini menjadi acara tahunan.

Seminggu sebelum acara tersebut penghuni BV dipersilahkan untuk mendonasikan pakaian atau mainan anak umur 0 sampai dengan 5 tahun yang masih layak pakai di kantor BV. Tidak hanya mainan dan pakaian, warga BV juga bisa mendonasikan buku dan peralatan bayi seperti stroller, blender makanan bayi, pemanas susu dan lain sebagainya. Setelah itu pada hari H semua pakaian dan mainan yang telah didonasikan akan dipajang di sebuah ruangan. Ruangan ini bernama Recreation Hall yang merupakan ruang acara pertemuan warga BV. Acara tersebut dimulai dari jam 1 siang sampai jam 4 siang. Setiap warga BV yang hadir mendapatkan satu set sikat gigi serta pasta gigi anak -anak dan 1 kantong plastik besar yang dapat digunakan sebagai wadah dari barang-barang yang mereka inginkan. Untuk barang yang ukurannya sangat besar seperti stroller atau mainan anak, tiap keluarga hanya diberi jatah 1 barang atau 1 mainan yang berukuran besar.

Acara Children's Clothing and Toys Swap

Beberapa Buku Yang Didonasikan

Acara ini tentu menjadi acara favorit untuk ibu-ibu yang memiliki anak umur 0 sampai dengan 5 tahun, karena di sini rata-rata keluarga di sini memiliki anak kecil. Tidak terkecuali bagi saya yang memiliki anak usia 2 tahun. Pakaian anak saya yang sudah tidak cukup lagi dapat saya donasikan dan sayapun dapat mengambil pakaian ataupun mainan yang kami butuhkan. Jadi saling tolong menolong sesama keluarga mahasiswa.


Hasil Berburu :D



Di BV ini sering sekali mengadakan acara untuk warganya. Alhamdulillah lumayan bisa buat ketemu tetangga-tetangga dari berbagai Negara. Acara seperti ini rasanya bermanfaat sekali dan saya terinspirasi untuk membuat acara seperti ini di Indonesia. Kadang banyak ibu-ibu di Indonesia bingung mau nyumbangin baju bayi layak pakai atau peralatan bayi kemana tapi dengan acara seperti ini, ibu-ibu tidak akan bingung lagi dan penerima jelas saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Ads

About Me

About Me

Hello, Iam Anisa :)
a Mom. Amateur blogger.
Welcome to my blog :)

Popular Posts

  • Kerja Praktek (KP) di Chevron Pacific Duri Riau
  • Solusi Tepat Atasi Anyang-Anyangan Dengan Uri-Cran
  • 5 Rekomendasi Channel YouTube Berbahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini
  • Pengalaman Snow Tubing
  • Tips Melepaskan Kecanduan TV dan Gadget Pada Anak Usia Dini

Follow Us

  • instagram
  • youtube

recent posts

Categories

1minggu1cerita amerika Anak Anyang-anyangan Badminton being mother Bengkel Diri blogging cantik dengan hijab Daffa Dokter Enny Dokter Kandungan terbaik eczema fakta hamil family for my children Hadiah hamil hidup hijab hijrah idul fitri Industrial Engineering Infeksi Saluran Kemih Islam just story kehidupan Kerinduan Kesehatan Keuangan LDM LDR Life lifemustgoon Lifestyle Marriage Me melahirkan menjadi lebih baik Menyapih mitos hamil Muhasabah My Mom Obgyn Jogja Olimpiade Rio Parenting Pembelajaran pengalaman melahirkan proseshijrah Qlapa random thought Resep review semangat Someone suporter teknologi Terrible Two Toilet Training traveling Uri-Cran Video Washington DC winter YouTube

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2019 (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2018 (34)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (3)
    • ▼  April (5)
      • Trip To Washington DC (Bagian2)
      • My Boy
      • Trip To Washington DC (Bagian1)
      • Sekilas Tentang Buckeye Village Family Housing di ...
      • Acara Tukar Pakaian dan Mainan Anak di Buckeye Vil...
    • ►  March (8)
    • ►  February (13)
  • ►  2017 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2016 (57)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (6)
    • ►  January (4)
  • ►  2015 (22)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
  • ►  2014 (31)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (11)
    • ►  February (5)
    • ►  January (4)
  • ►  2013 (7)
    • ►  December (5)
    • ►  September (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2012 (5)
    • ►  December (5)

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan

Kumpulan Emak Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Created with by ThemeXpose